Gresik//Pa-gresik.go.id
Pengadilan Agama Gresik terus berupaya untuk berbenah agar dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pencari keadilan.
Hal tersebut terbukti dengan adanya pelatihan "service excellent" bagi para pegawai Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau PTSP.
Untuk diketahui, PTSP merupakan garda terdepan yang bertatap atau berhadapan langsung dengan para pihak berperkara.
Maka dari itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan, perlu kiranya diberikan materi terkait "service excellence for Pengadilan Agama Gresik".
Pelatihan tersebut digelar di Aula Pengadilan Agama Gresik, Kamis (19/03/2020).
Tak tanggung-tanggung, kali ini Pengadilan Agama Gresik menggandeng Bank Syariah Mandiri atau BSM Regional VI Surabaya untuk menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut.
Menurut Service Quality Officer Regional Office VI Surabaya, Atika Aulia, semua orang bisa memberikan pelayanan atau service tapi tidak semua orang bisa excellence.
"Semua bisa memberikan pelayanan tapi tidak excellence (melebihi ekspektasi costumer)," ujarnya.
Atika Aulia juga menekankan, pentingnya 3 magic word dalam segala keadaan yakni maaf, tolong, dan terimakasih.
"Dalam keadaan apapun, jangan lupakan 3 magic word, sampaikan maaf bila ada yang komplain, terimakasih apabila pelanggan berkenan menyerahkan sesuatu apa pun kepada kita, entah nomer antrian atau berkas," jelasnya.
Selain materi terkait pelayanan, BSM Regional VI Surabaya juga memberikan materi terkait komunikasi.
Kali ini Service Quality Officer Regional Office VI Surabaya, Annisa Latifasari, menjelaskan pentingnya bahasa tubuh dalam pelayanan yang menduduki urutan pertama.
"Bahasa tubuh itu 58% sendiri, sementara 35% intonasi, 7% kata-kata," ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, semua hal tersebut perlu dijaga dan diterapkan saat memberikan pelayanan, terlebih orang-orang yang datang ke Pengadilan ini membawa masalahnya masing-masing.
"Mereka tentu berharap dengan datang ke Pengadilan masalah mereka dapat diredam dengan kita memberikan empati serta pelayanan yang prima," bebernya.
Tak hanya teori, para pegawai pun diajak untuk melakukan role play atau bermain peran antara para pihak berperkara dan pegawai pelayanan yang kemudian dievaluasi oleh para narasumber.
Dengan antusias para pegawai PTSP mengikuti instruksi para narasumber dengan harapan agar pelayanan semakin berkualitas dan bernilai excellence.